Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 09:21:28【Kabar Kuliner】002 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(9)
Artikel Terkait
- Ahli sebut faktor
- Menko PM terima pesan untuk Presiden Prabowo dari siswi SDN Aek Tolang
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
- RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
- Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang
- Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)
Resep Populer
Rekomendasi

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Polda NTT rutin cek keamanan menu MBG sebelum didistribusikan

Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau

Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat